Banyuwangi, kabupaten yang terletak di ujung timur pulau jawa (sunrise of java), merupakan kabupaten dengan luas wilayah yang cukup luas dan memiliki potensi yang banyak baik disektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan lain-lain. Tapi terkadang potensi tersebut tidak ter-explore secara penuh karena informasi secara lengkap hanya diketahui penduduk sekitar tempat yang memiliki potensi tersebut. Dari fenomena diatas, munculah suatu inovasi anak bangsa untuk bisa meng-explore lebih jauh tentang potensi yang ada di kabupaten Banyuwangi dengan membuat Blog Desa. Blog Desa ini bertujuan agar potensi dan informasi suatu desa di Kabupaten Banyuwangi bisa diakses melalui internet. Selain itu, Pemerintah Daerah juga bisa memantau keadaan suatu desa secara real-time tanpa harus mondar-mandir dari satu desa ke desa yang lain yang letaknya jauh dan membutuhkan waktu lama.
Untuk merealisasikan inovasi tersebut, dibutuhkan Web Engine dan Infrastuktur Jaringan yang bisa menangani Blog Desa tersebut. Untuk Web Engine Blog Desa dibahas disini. Dalam postingan ini, saya akan membahas tentang rencana pembangunan infrastuktur jaringan yang dipakai dalam Blog Desa ini.
Ada beberapa tahapan, yang pertama adalah merancanakan topologi fisik. Untuk sementara, fasilitas koneksi internet tiap-tiap desa bisa menggunakan provider yang ada yang bisa menjangkau hingga ke seluruh pelosok desa se-Kabupaten Banyuwangi. Tetapi kedepan, inovasi akan ditingkatkan dengan koneksi jarigan private dari Kabupaten. Sekarang, sudah ada sambungan dari Kantor PDE (Pusat Data Elektronik) Banyuwangi ke seluruh kantor kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi menggunakan fasilitas tower (gelombang radio) sebagai pemancar. Jika bisa ditingkatkan lagi, dari Kantor Kecamatan bisa diteruskan lagi ke masing-masing Kantor Desa yang ada dalam wilayah kecamatan tersebut.
Mengingat wilayah Kabupaten Banyuwangi cukup luas, tidak mungkin dari Kantor PDE Banyuwangi memancarkan gelombang ke kecamatan yang letaknya sangat jauh. Maka dari itu ada beberapa Kantor Kecamatan yang dipasang repeater sehingga sinyal bisa diteruskan hingga sampai di Kantor Kecamatan yang cukup jauh.
Gambar dibawah ini merupakan gambaran skema fisik jaringan dari kantor PDE Banyuwangi ke Kecamatan-kecamatan dan Desa-desa di Kabupaten Banyuwangi.
Ada beberapa tahapan, yang pertama adalah merancanakan topologi fisik. Untuk sementara, fasilitas koneksi internet tiap-tiap desa bisa menggunakan provider yang ada yang bisa menjangkau hingga ke seluruh pelosok desa se-Kabupaten Banyuwangi. Tetapi kedepan, inovasi akan ditingkatkan dengan koneksi jarigan private dari Kabupaten. Sekarang, sudah ada sambungan dari Kantor PDE (Pusat Data Elektronik) Banyuwangi ke seluruh kantor kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi menggunakan fasilitas tower (gelombang radio) sebagai pemancar. Jika bisa ditingkatkan lagi, dari Kantor Kecamatan bisa diteruskan lagi ke masing-masing Kantor Desa yang ada dalam wilayah kecamatan tersebut.
Mengingat wilayah Kabupaten Banyuwangi cukup luas, tidak mungkin dari Kantor PDE Banyuwangi memancarkan gelombang ke kecamatan yang letaknya sangat jauh. Maka dari itu ada beberapa Kantor Kecamatan yang dipasang repeater sehingga sinyal bisa diteruskan hingga sampai di Kantor Kecamatan yang cukup jauh.
Gambar dibawah ini merupakan gambaran skema fisik jaringan dari kantor PDE Banyuwangi ke Kecamatan-kecamatan dan Desa-desa di Kabupaten Banyuwangi.
Dari Kantor PDE Banyuwangi, sinyal langsung dipancarkan dan diterima oleh Kantor Kecamatan Kabat (jarak + 10 km dari kantor PDE) dan Kantor Kecamatan Rogojampi ( jarak + 15 km dari kantor PDE). Tetapi jarak Kantor Kecamatan Srono jauh dari Kantor PDE + 30 km, sehingga sinyal kurang begitu bisa ditangkap dengan baik. Jadi, di Kantor Kecamatan Rogojampi (jarak + 15 km dari Kantor Kecamtan Srono) dipasang repeater sehingga sinyal bisa dikuatkan dan diterima dengan baik oleh Kantor Kecamatan Srono.
Disamping jaringan fisik seperti yang dijelaskan diatas, dalam tahap kedua pembangunan infrastuktur jaringan blog desa juga membutuhkan server yang digunakan sebagai pengatur koneksi dari Kantor PDE ke seluruh kecamatan dan desa. Dibutuhkan pula web server dan database server yang digunakan untuk menampung Engine Blog Desa dan data dari tiap-tiap desa. FTP Server dibutuhkan juga untuk mengupload file-file yang diperlukan untuk mendukung informasi. Yang terpenting adalah Proxy Server yang digunakan sebagai filtering akses dari luar.
Gambar dibawah ini adalah gambaran tentang detail jaringan blog desa
Ada 2 buah koneksi yang digunakan, jaringan private yang digunakan oleh admin desa untuk mengisi data di Blog Desa dengan koneksi https yang lebih secure dan jaringan public sehingga blog desa bisa diakses dari luar (internet), tetapi melalui proxy server. Jadi user dari luar hanya bisa berkoneksi dengan proxy server. Jika user merequest alamat salah satu Blog Desa, maka proxy server yang mengambil data dari web dan database server untuk ditampilkan ke user. Jadi user tidak berkoneksi langsung ke web server sehingga data yang ada di web server lebih aman.
Itulah salah satu wujud inovasi karya anak bangsa. Adalagi satu inovasi anak bangsa yang harus diapresiasi, yaitu COMPFEST 2011. Akan lebih bagus lagi jika kedua inovasi anak bangsa ini kita gabungkan. Inovasi Blog Desa bisa diseminarkan dalam COMPFEST yang sudah bertaraf Nasional ini. Jadi inovasi Blog Desa ini untuk kedepannya bisa diterapkan di Kabupaten-Kabupaten lain di seluruh Indonesia. Gabungan 2 buah inovasi karya anak bangsa ini akan mewujudkan kemandirian masyarakat Indonesia yang melek tekonologi.
Itulah salah satu wujud inovasi karya anak bangsa. Adalagi satu inovasi anak bangsa yang harus diapresiasi, yaitu COMPFEST 2011. Akan lebih bagus lagi jika kedua inovasi anak bangsa ini kita gabungkan. Inovasi Blog Desa bisa diseminarkan dalam COMPFEST yang sudah bertaraf Nasional ini. Jadi inovasi Blog Desa ini untuk kedepannya bisa diterapkan di Kabupaten-Kabupaten lain di seluruh Indonesia. Gabungan 2 buah inovasi karya anak bangsa ini akan mewujudkan kemandirian masyarakat Indonesia yang melek tekonologi.